UMKM Dapur Kuliner Nusantara
Digitalisasi UMKM Mustahik: Mie Ayam M. Ali Ghofron Naik Kelas Berkat BAZNAS
10/06/2025 | humas-baznas demakTulungagung – Sejak tahun 1980, M. Ali Ghofron telah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut ekonomi mikro di Pasar Kliwon, Desa Kauman, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Lewat usaha mie ayam sederhana yang ia rintis dari sebuah gerobak kecil, Ghofron perlahan membangun reputasi sebagai pelaku usaha kuliner yang mampu mempertahankan cita rasa khas hingga kini menjadi favorit masyarakat sekitar.
Setiap sore, warung kecil milik Ghofron tak pernah sepi pengunjung. Aroma gurih mie ayam racikannya yang khas menjadi magnet tersendiri bagi para pelanggan. Namun di balik kesuksesan ini, ada perjuangan panjang yang ia lalui bersama keluarganya, termasuk dalam mengembangkan usaha agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Kini, berkat dukungan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui program BAZNAS Microfinance Masjid (BMM), Ghofron mulai menapaki babak baru dalam perjalanan usahanya—yakni merambah dunia digital. Dengan pendampingan intensif dan pelatihan dari BAZNAS, ia kini mulai memanfaatkan platform digital untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas.
"Awalnya saya tidak pernah terpikir untuk berjualan lewat internet," ungkap Ghofron. "Tapi setelah didampingi oleh tim dari BAZNAS, saya mulai belajar dan kini bisa menerima pesanan secara online. Ini sangat membantu, terutama untuk menjangkau pelanggan yang tidak sempat datang langsung ke warung."
Program BMM dari BAZNAS memang dirancang khusus untuk memberikan dukungan menyeluruh kepada para pelaku usaha mikro, terutama mereka yang berada di sekitar lingkungan masjid. Tak hanya memberikan akses permodalan bebas bunga, program ini juga menawarkan pelatihan kewirausahaan, strategi pemasaran, hingga pendampingan usaha secara berkelanjutan.
“Tujuan utama dari program BMM adalah untuk membantu mustahik agar dapat tumbuh dan mandiri secara ekonomi,” ujar perwakilan BAZNAS. “Kami percaya bahwa dengan pembinaan yang tepat, para pelaku UMKM seperti Pak Ghofron bisa berkembang dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya.”
Kisah M. Ali Ghofron menjadi salah satu contoh nyata bagaimana sinergi antara semangat wirausaha dan dukungan lembaga zakat dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat. Dari gerobak kecil di pinggir jalan hingga merambah penjualan digital, perjalanan Ghofron adalah bukti bahwa keberdayaan ekonomi umat bisa dicapai dengan kolaborasi yang tepat.
